Selasa, 17 Januari 2017



TUGAS
 MERANGKUM
NAMA : HIASINTA MOLO
NIM     : 20142105067
KELAS: SI.51



















Sistem penunjang keputusan adalah sebuah pilihan atau alernatif  tindakan untuk mencapai tujuan atau sarana tertenru.
Defenisi  Sistem  penunjang keputusan menurut buku  Scoort Marten  yang menyatakan system penunjang keputusan  adalah penggabungan struktur-struktur kecerahan individu dengan kemampuan-kemampuan  komponen  untuk memperbaiki kualitas  keputusan. Sistem  keputusan juga merupakan sistem  informasi berbasis computer untuk managemen pengambilan keputusan  yang menangani masalah-masalah terstruktur.
Ada beberapa karakteristik system penjunjang keputusan adalah sebagai berikut:
1.      Mendukung proses pengabilan keputusan dalam hal ini menitik beratkan pada presepsi manajemen.
2.      Adanya intefise manusia atau mesin dimana manusia sebagai user  tetap memegang control dalam pengambilan keputusan.
3.      Mendukung keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tak terstruktur.
4.      Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh I nformasi sesuai  dengan kebutuhan.
5.      Memiliki subsistem- subsistem yang berintegrasi  sedemikian rupa  sehinggah dapat berfungsi sebagai satu kesatuan  system.
6.      Membutuhkan struktur data , komprensif yang dapat melayani kebutuhan informasi  seluruh tingkat manajemen.
Ada pula beberapa langkah-langkah keputusan yaitu:
a.       Intelejens yaitu, mendeteksi, pengetahuan, dan memahami suatu masalah.
b.      Desain yaitu, mematahkan, merancang dan menciptakan alternatif  solusi yang akan dipilih.
c.       Pilihan(cois) yaitu, memilih salah satu dari solusi.
d.      Implementasi yaitu, pengadaan, eksekutif.

Ada 7  kategori  penunjang keputusan adalah :
1.      TPS (Transisen Prosesing System) adalah  system informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis ruti seperti daftar gaji dan inventarisasi.
2.      OAS (Office Automation System) adalah mengumpulan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik.
3.      GDSS (Group Decision  Support System) adalah system berbasis computer interaktif  yang memfasilitasi solus masalah-masalah  tak terstruktur  oleh grup pengambil  keputusan.
4.      GSS (Grup Support System) adalah sekelompok manager atau top manager keputusan yang bersifat relative.
5.      ES (Eksper System) adalah suatu system  yang menggunakan  pengetahuan manusia dalam computer untuk memecahkan masalah.
6.      EIS (Eksekutifve  Informasi System) adalah system berbasis komputer yang interaktif , yang memungkinkan pihak eksekutif  untuk mengakses data dan informasi, sehinggah dapat dilakukan pengidentifikasian masalah dan menjadi dasar dalam proses perencanaan  yang sifatnya strategis.
7.      ANN (Artficial  Neural Network) adalah untuk mengklasifikasikan pengambilan keputusan  yang diambil walaupun dalam kondisi tidak lengkap .

Ada 7 pola EIS yang digunakan  oleh system penunjang keputusan adalah
a.    Kemampuan untuk menyediakan informasi yang diperolehkan oleh eksekutif.
b.   Kemampuan menyediakan  antar muka yang benar-benar user frenly
c.    Kemampuan mempertemukan berbagai gaya keputusan individu para eksekutif.
d.   Kemampuan menyediakan pelacakan dan kontras efektif dan tepat waktu.
e.    Kemampuan menyediakan akses cepat pada informasi yang sifat-sifat detail yang biasa berupa teks, bilangan ataupun grafis.

Prinsip-prinsip pemilihan adalah

Model Normatif adalah Mengimplikasikan bahwa alternative yang telah terpilih adalah yang terbaik dari semua alternatif .Model ini memberikan rekomendasi tindakan-tindakan yang perluh diambil. Tujuan model norminatif bukan hanya menjelaskan atau memprediksikan , tetapi juga memberikan dalil dan rekomendasi untuk mengoptimalkan pencapaian beberapa utilitas (nilai), dan juga membantu memudahkan para pemakai hasil penelitian.
Penedekatan normatif menekankan pada rekomendasi serangkaian tindakan  yang akan datang (aksi) yang  dapat menyelesaikan masala-masalah pendidikan  yang dibutuhkan oleh masyarakat pada semua jenjang dan jenis pendidikan.
Goal Programming merupakan suatu teknik penyelesaian problema pengambilan keputusan yang melibatkan jamak sasaran.. Pendekatan dasar yang digunakan dalam goal programming adalah meminimalkan deviasi antara sasaran yang ditetapkan dan usaha yang akan dilakukan dalam suatu himpunan kendala sistem. Dengan demikian, model program sasaran hanya melibatkan problema meminimalkan. Dalam goal programming selalu diterapkan dalam problema pengambilan keputusan untuk alokasi sumber daya, perencanaa dan penjadwalan, dan analisis kebijaksanaan, baik di tingkat perusahan publik atau instansi pemerintah maupun lembaga sosial nonkomersial, seperti perencanaan sumber daya manusia (tenaga kerja), perencanaa produksi dan pengendalian inventory, analisis kebijakan ekonomi, logistik transportasi dan lain-lainnya.


Linear Programming ialah salah satu teknik dari Riset Operasi untuk memecahkan persoalan optimasi (maksimasi atau minimasi) dengan menggunakan persamaan dan ketidaksamaan linear dalam rangka untuk mencari pemecahan yang optimum dengan memperhatikan pembatasan-pembatasan yang ada. Dalam keadaan sumber yang terbatas harus dicapai suatu hasil yang optimum dengan perkataan lain bagaimana caranya agar dengan masukan input yang terbatas dapat menghasilkan keluaran output berupa produksi barang atau jasa yang optimum. Salah satu metoda analisis dalam teknik operasional riset untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber terbatas adalah menggunakan metoda program linear. Linear programming akan memberikan banyak sekali hasil pemecahan persoalan, sebagai alternatif pengambilan tindakan, akan tetapi hanya ada satu yang optimum (maksimum atau minimum).
Non linear programming adalah suatu cara pemecahan masalah dimana variabel-variabel didalamnya akan bersifat tidak linear, real, atau bahkan terhubung satu sama lainnya. masalah yang dialami tidak akan bisa di pecahkan dengan metode linear dimana justru biasanya akan timbul variabel atau fungsi-fungsi baru pada kondisi tertentu dan akan terus berlanjut (chaos).ketidakteraturan ini tidak menjadikan non linear programming sebagai random. tetap ada suatu pola tertentu yang bisa ditelusuri untuk menadapatkan jawaban dari masalah tersebut. contoh dari permasalahan non linear adalah masalah prakiraan cuaca. tidak ada suatu ahli manapun yang mampu memperkirakan cuaca yang akan turun besok hari jika faktor dari musim dan iklim dikut sertakan dalam perkiraan. hal ini tidak menjadikan konsep pemecahan ini sia-sia atau tidak benar. hanya saja konsep pemecahan ini tidak bisa dipastikan benar sepenuhnya. selalu ada faktor x yang siap muncul dan kita sudah harus siap akan hal tersebut.

Ada pula beberapa Teori keputusan normative yaitu:
*      Manusia berpikiran ekonomis dalam hal memaksimalkan tujuannya ; sehingga pengambil keputusan akan berpikir rasional
*      Dalam pengambilan keputusan, semua alternative dari tindakan konsekuensinya, atau paling tidak probabilitas dan nilai konsekuensi tersebut, sudah di ketahui
*      Pengambilan keputusan mempunyai tugas atau acuan yang memungkinkan mereka meranking konsekuensi analisis yang diinginkan

Model-model deskriptif adalah sebagai berikut:
Information flow
Scenario analysis
Financial planning
Inventory management (complex)
Markov analysis (prediction)
Environmental impact analysis
Simulation (different types)
Technological forecasting
  Waiting line management
Ada pula nilai kepuasan dari alternative yaitu :
v  Kebanyakan pengambil keputusan berkeinginan untuk mendapatkan solusi yang memuaskan “sesuatu yang mendekati terbaik.
v  Pada mode “kepuasan” pengambil keputusan menyusun aspirasi, tujuan, atau level kinerja yang diinginkan dan mencari alternative-alternative sampai suatu hal ketemu yang memenuhi level ini.
v  Manusia memiliki kapasitas terbatas untuk berpikir rasional, maka ia menyusun penyederhanaan dari situasi nyata pemecahannya.

Ada beberapa pengembangan (penyediaan) alternatf yaitu :
1.      Pada model optimasi, alternative-alternative yang ada disediakan secara otomatis oleh model. Namun demikian, pada kebanyakan situasi MSS.
2.      Penyediaan berbagai alternative tergantung juga pada ketersediaan biaya dan pakar dibidangnya, ini adalah bagian formal terkecil dari pemecahan suatu masalah
3.      Kreatifitas dapat di kembangkan disini dengan bertukar pendapat , tanya jawab, pengisian form, dan training khusus

Pengukuran hasilnya adalah
a.       Nilai dari pelbagai alternative dapat dilihat pada pencapaian tujuan.
b.      Terkadang suatu hasil dinyatakan secara langsung dengan istilah tujuan itu sendiri. Contoh, profit adalah hasil, dimana maksimalisasi profit adalah tujuan, dan keduanya dinyatakan dalam istilah dollar

Ada beberapa evaluasi adalah sebagai berikut:
a.       Multiple Goals yaitu :
Ø  Melibatkan kesulitan-kesulitan
Ø  Biasanya sulit untuk mendapatkan statemen eksplisit dari tujuan organisasi
Ø  Beberapa partisipan memandang kepentingan (prioritas) dari pelbagai goal dengan cara yang berbeda-beda
Ø  Pengambil keputusan merubah kepentingan yang dujadikan tujuan seiring dengan berjalannya waktu atau situasi pengambilan keputusan yang berbeda
Ø  Goal dan subgoal dipandang secara berbeda pada level organisasi yang berbeda-beda dan pada departemen yang berbeda pula
Ø  Hubungan antara pelbagai alternative dan akibatnya pada tujuan sulit untuk dikuantifikasikan
Ø  Permasalahn yang kompleks dipecahkan oleh kelompok-kelompok pengambil keputusan


b.   Analisys sensivitas
pengecekan hubungan antara lain yaitu :
ü  Efek dari ketidak pastian dalam memperkirakan variable ekternal.
ü  Efek dari interaksi yang berbeda diantara pelbagai variable.
ü  Banyaknya keputusan yang dihasilkan pada kondisi yang berubah-ubah
ü  Akibat perubahan divariabel keputusan pada variable hasil
ü  Revisi model untuk mengeliminasi sensivitas yang terlalu besar
ü  Penambahan detil mengenai pelbagai variable atau scenario yang sensitive
ü  Perubahan system didunia nyata untuk mengurangi sensivitas actual
ü  Menghadapi dunia nyata yang sensitive (dan terlalu rapuh), memonitor hasil actual secara terus menerus dan hati-hati

What-If analysis
1)      Apa yang terjadi pada solusi yang di hasilkan jika suatu variabel input, asumsi, atau nilai sebuah parameter berubah
Contohnya :
Apa yang terjadi jika biaya inventory total jika biaya pengangkutan ke inventory meningkat 10%
2)      Analisa yang mengecek input yang di perlukan untuk mendapatkan level yang diinginkan pada suatu output
Contohnya:
Berapa banyak perawat yang di perlukan untuk mengurangi waktu tunggu pasien di kamar gawat darurat.

Critical Succes Factor (CSF)
  Berhubungan dengan choice
  Teknis diagnostik untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang kritis terhadap pencapaian tujuan organisasi
Ada dua tipe analisis sensitivitas adalah sebagai berikut :
a. Automatic  Sensitivity Analysis
Terdapat model kuantitatif  standar seprti  linear programming.
Contohnya : hal ini bias memberitahu  manajer pada range mana variable input yang pasti berbeda, tanpa menimbulkan akibat yang signifikan pada solusi yang ditawarkan. Namun demikian hal ini sangat berguna disebabkan kemampuannya yang cepat untuk menentukan range dan batas.
b.      Trial and error
Akibat perubahan pada satu /beberapa variable dapat ditentukan melalui pendekatan trial-and-error. Kita dapat melakukan perubahan pada input data dan mencoba kembali pada pemecahan masalah.