TUGAS
MERANGKUM
NAMA : HIASINTA MOLO
NIM : 20142105067
KELAS: SI.51
Sistem penunjang
keputusan adalah sebuah pilihan atau alernatif
tindakan untuk mencapai tujuan atau sarana tertenru.
Defenisi Sistem
penunjang keputusan menurut buku
Scoort Marten yang menyatakan
system penunjang keputusan adalah
penggabungan struktur-struktur kecerahan individu dengan
kemampuan-kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis computer untuk managemen
pengambilan keputusan yang menangani
masalah-masalah terstruktur.
Ada beberapa karakteristik system penjunjang
keputusan adalah sebagai berikut:
1. Mendukung
proses pengabilan keputusan dalam hal ini menitik beratkan pada presepsi
manajemen.
2. Adanya
intefise manusia atau mesin dimana manusia sebagai user tetap memegang control dalam pengambilan
keputusan.
3. Mendukung
keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tak terstruktur.
4. Memiliki
kapasitas dialog untuk memperoleh I nformasi sesuai dengan kebutuhan.
5. Memiliki
subsistem- subsistem yang berintegrasi
sedemikian rupa sehinggah dapat
berfungsi sebagai satu kesatuan system.
6. Membutuhkan
struktur data , komprensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkat manajemen.
Ada pula beberapa langkah-langkah keputusan yaitu:
a. Intelejens
yaitu, mendeteksi, pengetahuan, dan memahami suatu masalah.
b. Desain
yaitu, mematahkan, merancang dan menciptakan alternatif solusi yang akan dipilih.
c. Pilihan(cois)
yaitu, memilih salah satu dari solusi.
d. Implementasi
yaitu, pengadaan, eksekutif.
Ada
7 kategori penunjang keputusan adalah :
1. TPS
(Transisen Prosesing System) adalah
system informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses
data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis ruti seperti daftar gaji
dan inventarisasi.
2. OAS
(Office Automation System) adalah mengumpulan, memproses, menyimpan, dan
mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik.
3. GDSS
(Group Decision Support System) adalah
system berbasis computer interaktif yang
memfasilitasi solus masalah-masalah tak
terstruktur oleh grup pengambil keputusan.
4. GSS
(Grup Support System) adalah sekelompok manager atau top manager keputusan yang
bersifat relative.
5. ES
(Eksper System) adalah suatu system yang
menggunakan pengetahuan manusia dalam
computer untuk memecahkan masalah.
6. EIS
(Eksekutifve Informasi System) adalah system
berbasis komputer yang interaktif , yang memungkinkan pihak eksekutif untuk mengakses data dan informasi, sehinggah
dapat dilakukan pengidentifikasian masalah dan menjadi dasar dalam proses
perencanaan yang sifatnya strategis.
7. ANN
(Artficial Neural Network) adalah untuk
mengklasifikasikan pengambilan keputusan
yang diambil walaupun dalam kondisi tidak lengkap .
Ada
7 pola EIS yang digunakan oleh system
penunjang keputusan adalah
a. Kemampuan
untuk menyediakan informasi yang diperolehkan oleh eksekutif.
b. Kemampuan
menyediakan antar muka yang benar-benar
user frenly
c. Kemampuan
mempertemukan berbagai gaya keputusan individu para eksekutif.
d. Kemampuan
menyediakan pelacakan dan kontras efektif dan tepat waktu.
e. Kemampuan
menyediakan akses cepat pada informasi yang sifat-sifat detail yang biasa
berupa teks, bilangan ataupun grafis.
Prinsip-prinsip pemilihan adalah
Model Normatif adalah Mengimplikasikan
bahwa alternative yang telah terpilih adalah yang terbaik dari semua alternatif
.Model ini memberikan rekomendasi tindakan-tindakan yang perluh diambil. Tujuan
model norminatif bukan hanya menjelaskan atau memprediksikan , tetapi juga
memberikan dalil dan rekomendasi untuk mengoptimalkan pencapaian beberapa
utilitas (nilai), dan juga membantu memudahkan para pemakai hasil penelitian.
Penedekatan normatif menekankan pada
rekomendasi serangkaian tindakan yang
akan datang (aksi) yang dapat
menyelesaikan masala-masalah pendidikan
yang dibutuhkan oleh masyarakat pada semua jenjang dan jenis pendidikan.
Goal Programming merupakan
suatu teknik penyelesaian problema pengambilan keputusan yang melibatkan jamak
sasaran.. Pendekatan dasar yang digunakan dalam goal programming adalah
meminimalkan deviasi antara sasaran yang ditetapkan dan usaha yang akan
dilakukan dalam suatu himpunan kendala sistem. Dengan demikian, model program
sasaran hanya melibatkan problema meminimalkan. Dalam goal programming selalu
diterapkan dalam problema pengambilan keputusan untuk alokasi sumber daya,
perencanaa dan penjadwalan, dan analisis kebijaksanaan, baik di tingkat
perusahan publik atau instansi pemerintah maupun lembaga sosial nonkomersial,
seperti perencanaan sumber daya manusia (tenaga kerja), perencanaa produksi dan
pengendalian inventory, analisis kebijakan ekonomi, logistik
transportasi dan lain-lainnya.
Linear
Programming ialah salah satu
teknik dari Riset Operasi untuk memecahkan persoalan optimasi (maksimasi atau
minimasi) dengan menggunakan persamaan dan ketidaksamaan linear dalam
rangka untuk mencari pemecahan yang optimum dengan memperhatikan
pembatasan-pembatasan yang ada. Dalam keadaan sumber yang terbatas harus
dicapai suatu hasil yang optimum dengan perkataan lain bagaimana caranya agar
dengan masukan input yang terbatas dapat menghasilkan keluaran output
berupa produksi barang atau jasa yang optimum. Salah satu metoda analisis dalam
teknik operasional riset untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian
sumber-sumber terbatas adalah menggunakan metoda program linear. Linear
programming akan memberikan banyak sekali hasil pemecahan persoalan,
sebagai alternatif pengambilan tindakan, akan tetapi hanya ada satu yang
optimum (maksimum atau minimum).
Non linear programming adalah suatu cara
pemecahan masalah dimana variabel-variabel didalamnya akan bersifat tidak
linear, real, atau bahkan terhubung satu sama lainnya. masalah yang dialami
tidak akan bisa di pecahkan dengan metode linear dimana justru biasanya akan
timbul variabel atau fungsi-fungsi baru pada kondisi tertentu dan akan terus
berlanjut (chaos).ketidakteraturan ini tidak menjadikan non linear programming
sebagai random. tetap ada suatu pola tertentu yang bisa ditelusuri untuk
menadapatkan jawaban dari masalah tersebut. contoh dari permasalahan non linear
adalah masalah prakiraan cuaca. tidak ada suatu ahli manapun yang mampu
memperkirakan cuaca yang akan turun besok hari jika faktor dari musim dan iklim
dikut sertakan dalam perkiraan. hal ini tidak menjadikan konsep pemecahan ini sia-sia
atau tidak benar. hanya saja konsep pemecahan ini tidak bisa dipastikan benar
sepenuhnya. selalu ada faktor x yang siap muncul dan kita sudah harus siap akan
hal tersebut.
Ada
pula beberapa Teori keputusan normative yaitu:



Model-model
deskriptif adalah sebagai berikut:
— Information
flow
— Scenario
analysis
— Financial
planning
— Inventory
management (complex)
— Markov
analysis (prediction)
— Environmental
impact analysis
— Simulation
(different types)
— Technological
forecasting
— Waiting
line management
Ada
pula nilai kepuasan dari alternative yaitu :
v Kebanyakan
pengambil keputusan berkeinginan untuk mendapatkan solusi yang memuaskan
“sesuatu yang mendekati terbaik.
v Pada
mode “kepuasan” pengambil keputusan menyusun aspirasi, tujuan, atau level
kinerja yang diinginkan dan mencari alternative-alternative sampai suatu hal
ketemu yang memenuhi level ini.
v Manusia
memiliki kapasitas terbatas untuk berpikir rasional, maka ia menyusun
penyederhanaan dari situasi nyata pemecahannya.
Ada
beberapa pengembangan (penyediaan) alternatf yaitu :
1. Pada
model optimasi, alternative-alternative yang ada disediakan secara otomatis
oleh model. Namun demikian, pada kebanyakan situasi MSS.
2. Penyediaan
berbagai alternative tergantung juga pada ketersediaan biaya dan pakar
dibidangnya, ini adalah bagian formal terkecil dari pemecahan suatu masalah
3. Kreatifitas
dapat di kembangkan disini dengan bertukar pendapat , tanya jawab, pengisian
form, dan training khusus
Pengukuran
hasilnya adalah
a. Nilai
dari pelbagai alternative dapat dilihat pada pencapaian tujuan.
b. Terkadang
suatu hasil dinyatakan secara langsung dengan istilah tujuan itu sendiri.
Contoh, profit adalah hasil, dimana maksimalisasi profit adalah tujuan, dan
keduanya dinyatakan dalam istilah dollar
Ada beberapa evaluasi adalah sebagai berikut:
a. Multiple
Goals yaitu :
Ø Melibatkan
kesulitan-kesulitan
Ø Biasanya
sulit untuk mendapatkan statemen eksplisit dari tujuan organisasi
Ø Beberapa
partisipan memandang kepentingan (prioritas) dari pelbagai goal dengan cara
yang berbeda-beda
Ø Pengambil
keputusan merubah kepentingan yang dujadikan tujuan seiring dengan berjalannya
waktu atau situasi pengambilan keputusan yang berbeda
Ø Goal
dan subgoal dipandang secara berbeda pada level organisasi yang berbeda-beda
dan pada departemen yang berbeda pula
Ø Hubungan
antara pelbagai alternative dan akibatnya pada tujuan sulit untuk
dikuantifikasikan
Ø Permasalahn
yang kompleks dipecahkan oleh kelompok-kelompok pengambil keputusan
b. Analisys
sensivitas
pengecekan hubungan antara lain yaitu :
ü Efek
dari ketidak pastian dalam memperkirakan variable ekternal.
ü Efek
dari interaksi yang berbeda diantara pelbagai variable.
ü Banyaknya
keputusan yang dihasilkan pada kondisi yang berubah-ubah
ü Akibat
perubahan divariabel keputusan pada variable hasil
ü Revisi
model untuk mengeliminasi sensivitas yang terlalu besar
ü Penambahan
detil mengenai pelbagai variable atau scenario yang sensitive
ü Perubahan
system didunia nyata untuk mengurangi sensivitas actual
ü Menghadapi
dunia nyata yang sensitive (dan terlalu rapuh), memonitor hasil actual secara
terus menerus dan hati-hati
What-If analysis
1) Apa
yang terjadi pada solusi yang di hasilkan jika suatu variabel input, asumsi,
atau nilai sebuah parameter berubah
Contohnya
:
Apa
yang terjadi jika biaya inventory total jika biaya pengangkutan ke inventory
meningkat 10%
2) Analisa
yang mengecek input yang di perlukan untuk mendapatkan level yang diinginkan
pada suatu output
Contohnya:
Berapa
banyak perawat yang di perlukan untuk mengurangi waktu tunggu pasien di kamar
gawat darurat.
Critical Succes Factor (CSF)
— Berhubungan
dengan choice
— Teknis
diagnostik untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang kritis terhadap pencapaian
tujuan organisasi
Ada dua tipe analisis sensitivitas adalah sebagai
berikut :
a. Automatic Sensitivity Analysis
Terdapat
model kuantitatif standar seprti linear programming.
Contohnya : hal ini bias
memberitahu manajer pada range mana
variable input yang pasti berbeda, tanpa menimbulkan akibat yang signifikan
pada solusi yang ditawarkan. Namun demikian hal ini sangat berguna disebabkan
kemampuannya yang cepat untuk menentukan range dan batas.
b. Trial
and error
Akibat perubahan pada satu
/beberapa variable dapat ditentukan melalui pendekatan trial-and-error. Kita
dapat melakukan perubahan pada input data dan mencoba kembali pada pemecahan
masalah.